Bagaimana Kinerja Reksadana Manulife Saham Andalan?

Bagaimana Kinerja Reksadana Manulife Saham Andalan? 🤔




Sumber gambar: Desain sendiri berdasarkan tangkapan layar dari aplikasi Bibit
Keterangan: Kinerja NAV reksadana Manulife Saham Andalan selama 1 tahun hingga 22 Mei 2024







Istana Review - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) adalah salah satu perusahaan investasi terbaik dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia. MAMI berdiri dan diawasi oleh OJK sebagai manajemen investasi berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal no. Kep-07/PM/MI/1997 tanggal 21 Agustus 1997.

MAMI juga mendapat izin sebagai Penasehat Investasi berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. Kep-50/D.04/2018 tanggal 10 September 2018.

Tentu saja, MAMI pun mendapatkan beberapa penghargaan bergengsi seperti Fund House of The Year dari Asian Investor (2009, 2013, 2018, 2019, dan 2022) dan Best Islamic Fund House pada 2023.

Per Desember 2023, Manulife Aset Manajemen Indonesia mengelola dana investasi hingga Rp. 101,6 T melalui 36 produk reksadana yang diurusnya. Salah satu reksadana yang dikelolanya adalah reksadana Manulife Saham Andalan (MSA).

Reksadana Manulife Saham Andalan merupakan salah satu reksadana saham yang dikelola oleh Manulife. Reksadana ini diluncurkan pada 1 November 2007 yang mengelola dana hingga Rp. 1,32 T per April 2024.

Berdasarkan fun fact sheet per 30 April 2024, reksadana Manulife Saham Andalan menempatkan sebagian besar dananya ke 10 emiten yaitu:

✔️ Bank Mandiri (BMRI) sebesar 6,55%
✔️ Bank BCA (BBCA) sebesar 6,28%
✔️  Telkom Indonesia (TLKM) sebesar 5,68%
✔️ Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar 5,26%
✔️ Panin Financial (PNLF) sebesar 4,42%
✔️ Bank Pan Indonesia (PNBN) sebesar 4,22%
✔️ Hillcon (HILL) sebesar 4,42%
✔️ Astra Internasional (ASII) sebesar 4,19%
✔️ Bank Negara Indonesia (BBNI) sebesar 3,79%
✔️ Impact Pratama Industri (IMPC) sebesar 3,65%

Dengan kata lain, reksadana Manulife Saham Andalan menempatkan kebanyakan dananya ke sektor keuangan (36,77%), layanan telekomunikasi (11,20%), material (21,67%), dan lainnya (30,36%).





Sumber gambar: Desain sendiri berdasarkan tangkalan layar dari fun fact sheet milik reksadana Manulife Saham Andalan
Keterangan: Fun fact sheet dari reksadana Manulife Saham Andalan per April 2024





Bagaimana Kinerja Reksadana Manulife Saham Andalan?


Dari awal peluncurannya, reksadana Manulife Saham Andalan pernah mengalami kinerja terbaik pada April 2009 sebesar 23,45% dan kinerja terburuknya pada Oktober 2008 sebesar -32,92%.

Per 22 Mei 2024, NAV (Net Asset Value) atau harga per unit reksadana adalah Rp. 1,762.6600, turun sebesar 7,34%. Sementara itu, untuk AUM atau Asset Under Management reksadana ini sebesar Rp. 1,3 T per April 2024.

Mengapa Kinerja Reksadana Manulife Saham Andalan Turun?


Reksadana saham sangat dipengaruhi oleh harga saham yang dipegangnya. Begitu juga dengan Manulife Saham Andalan juga turun karena harga saham 8 emiten tersebut sedang turun.

Selama tiga bulan terakhir hingga 24 Mei 2024, semua saham bank mengalami penurunan harga. Cuma harga saham Panin Financial yang naik hingga 14,29%. Dari semua saham yang dipegang oleh reksadana Manulife Saham Andalan, saham TLKM mengalami penurunan harga paling tinggi hingga 28,12%.


✔️ Harga saham Bank Mandiri (BMRI) turun sebesar 14,79%
✔️ Harga saham Bank BCA (BBCA) turun sebesar 4,56%%
✔️ Harga saham Telkom Indonesia (TLKM) turun sebesar 28,12%
✔️ Harga Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun sebesar 24,48%%
✔️ Harga saham Panin Financial (PNLF) sebesar 4,42%
✔️ Harga saham Bank Pan Indonesia (PNBN) turun sebesar 2,24%
✔️ Harga saham Hillcon (HILL) tidak berubah alias 0%
✔️ Harga saham Astra Internasional (ASII) turun sebesar 10,71%
✔️ Harga saham Bank Negara Indonesia (BBNI) turun sebesar 20%%
✔️ Harga saham Impact Pratama Industri (IMPC) turun sebesar 9,05%

Berikut grafik harga semua saham yang dipegang oleh reksadana Manulife Saham Andalan selama tiga bulan hingga Jum'at, 24 Mei 2024.




Sumber gambar: Desain sendiri berdasarkan tangkapan layar dari aplikasi Stockbit
Keterangan: Harga saham Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, dan Bank Pan Indonesia mengalami penurunan selama tiga bulan terakhir



Sumber gambar: Desain sendiri berdasarkan tangkapan layar dari aplikasi Stockbit
Keterangan: Harga saham ASII, TLKM, IMPC, PNLF, dan HILL per 24 Mei 2024




Jika kamu berinvestasi pada reksadana ini dan mengalami floating loss, tentu Dollar Cost Averaging (DCA) jauh lebih baik dibanding cutloss. Setidaknya dengan DCA, harga NAV kamu bisa lebih rendah lagi sehingga mengurangi floating loss kamu. Ya bisa dikatakan ini mirip dilakukan pada saham.

Disclaimer


Artikel ini hanya sebatas informasi yang ditayangkan di blog ini. Ini bukan rekomendasi untuk membeli, menjual atau memiliki produk investasi apapun. Segala keuntungan dan kerugian kamu atas investasi yang kamu lakukan sepenuhnya tanggung jawab kamu.


Baca juga:





Post a Comment

0 Comments