5 Jenis Reksadana yang Wajib Kamu Tahu

Kamu suka yang mana? 🤔




Sumber gambar: Desain sendiri
Keterangan: Jenis - jenis reksadana





Istana Review - Dewasa ini, banyak produk investasi keuangan bermunculan dan digemari banyak orang. Return atau imbal balik yang ditawarkan juga cukup menggiurkan dan masuk akal. Misalnya peer to peer lending (P2P), deposito, surat berharga negara (SBN), saham dan reksadana.

Apa itu Reksadana?

Reksadana merupakan dana dari kita sebagai investor yang dikelola oleh manajer investasi terpercaya untuk diinvestasikan ke pasar modal seperti deposito, saham, obligasi dan sukuk. Sedangkan manajer investasi merupakan pihak profesional yang mengelola dana investor agar investor sebagai pemilik modal mendapatkan manfaat dari uang yang dikelola manajer investasi.

Reksadana termasuk produk investasi yang disukai jutaan orang di Indonesia. Ini dibuktikan dengan data dari KSEI pada Februari 2022, jumlah investor reksadana menembus angka lebih dari 7,4 juta orang. Kebanyakan investor berasal dari pulau Jawa karena pulau ini memiliki penduduk terbanyak.

Sebagaimana diberitakan dari Dataindonesia.id, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada 2,193 reksadana termasuk 1,920 reksadana konvensional dan 273 rekasadana syariah hingga Agustus 2022. Di waktu yang sama, total NAB reksadana adalah Rp. 541, 73 T termasuk reksadana konvensional dengan jumlah Rp. 498, 32 T dan Rp. 43, 4 T dari NAB reksadana syariah.

Lalu, apa saja jenis reksadana itu? 🤔

1. Reksadana Pasar Uang (RDPU)


RDPU adalah reksadana yang sebagian besar dana kelolaannya ditempatkan di deposito dan sukuk, dan sebagian kecil di obligasi. Misalnya, Sucorinvest Money Market Fund, Batavia Dana Kas Maxima,  BNI-AM Dana Lancar, Sucorinvest Sharia Money Market Fund, dan Majoris Pasar Uang Indonesia.

Reksadana pasar uang memiliki resiko paling kecil dibanding semua reksadana lainnya. Reksadana ini cocok untuk kamu yang membutuhkan dananya kurang dari satu tahun. Selain itu, RDPU selalu naik karena sejalan dengan suku bunga acuan dari Bank Indonesia.


2. Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT)


RDPT atau juga disebut Reksadana Obligasi (RDO) merupakan reksadana berbasis utang karena dana dari produk investasi ini dipinjamkan ke perusahaan swasta atau negara yang membutuhkan modal. Lalu perusahaan swasta atau negara akan memberikan imbal hasil biasanya di atas 6% per tahun berdasarkan perjanjian keuntungan yang ditawarkan.

RDPT sangat cocok untuk kamu yang memiliki investasi jangka pendek di kisaran 2-3 tahun. Return dari RDPT akan turun bila suka bunga dari Bank Indonesia dinaikkan dan sebaliknya, return daro RDPT akan naik bila suku bunga diturunkan. Pendek kata, kinerja reksadana pendapatan tetap tidak sejalan dengan suku bunga acuan.

Beberapa reksadana obligasi yang cukup populer adalah Sucorinvest Stable Fund, Manulife Obligasi Unggulan Kelas A, Sucorinvest Sharia Sukuk Fund, dan Danamas Stabil.


3. Reksadana Saham (RDPS)


RDS merupakan reksadana yang memiliki dana kelolaan terbanyak yang diinvestasikan ke pasar saham. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana ini selalu mengikuti perkembangan harga saham yang dibeli oleh manajer investasi reksadana saham.

Misalnya, berdasarkan fun fact sheet (September 2022), dana yang dialolasikan oleh reksadana Manulife Saham Andalan diinvestasikan ke 10 emiten yang memiliki kode saham ADRO, BBCA, BMRI, PNBN, BBRI, GOTO, MCAS, MDKA, PNLF dan TLKM. Naik dan turunnya NAB dari reksadana tersebut jelas dipengaruhi oleh harga 10 saham tersebut di Bursa Efek Indonesia.

Beberapa reksadana saham cukup populer adalah Batavia Dana Saham, Sucorinvest Equity Fund dan Sucorinvest Sharia Equity Fund. Reksadana saham sangat cocok untuk jangka panjang di atas lima tahun.


4. Reksadana Campuran (RDC)


Reksadana Campuran merupakan reksadana yang memiliki portofolio berupa pasar uang, obligasi dan saham. Masing-masing produk keuangan ini tidak melebihi 79% di portofolio. Beberapa reksadana campuran yang menarik adalah Sucorinvest Flexi Fund, Schroder Syariah Balanced Fund dan Mandiri Investa Syariah Berimbang.


5. Reksadana Indeks (RDI)


Reksadana Indeks merupakan reksadana yang kinerjanya mengacu pada indeks saham seperti IDX30, SRI KEHATI, dan indeks FTSE Indonesia ESG yang diterbitkan oleh FTSE Russel. Reksadana ini bisa memiliki kinerja yang lebih baik dibanding indeks acuan jika kinerja saham-saham yang diinvestasikan melalui reksadana indeks, cenderung naik dan likuid.

Beberapa reksadana indeks yang cukup menarik adalah ABF Indonesia Bond Index Fund, BNI-AM Indeks IDX30 dan Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas A.

Sebagai investor, kamu suka reksadana yang mana? 🤔

Disclaimer: Artikel ini dibuat dan diterbitkan untuk tujuan informasi keuangan. Segala keputusan kamu terhadap investasi merupakan tanggung jawab kamu sepenuhnya.


Baca juga:

👉 5 Persiapan Finansial Sebelum Kamu Dipecat

👉 Sucorinvest Stable Fund

👉 Sucorinvest Sharia Equity Fund

👉 Rekomendasi Aplikasi Reksadana Terbaik

👉 5 Tanda Keuangan Kamu Sudah Bagus

👉 5 Tips Mengelola Keuangan Keluarga

Post a Comment

0 Comments