5 Strategi Membangun Kekayaan

Serius nih kamu mau kaya? 😁



Sumber gambar: Foto sendiri
Keterangan: Ilustrasi untuk artikel ini




Istana Review - Apa yang dimaksud dengan kekayaan? Kekayaan itu apa? Jika kita membicarakan kekayaan berarti kita berbicara tentang seberapa banyak uang, harta, kendaraan, tanah, ilmu, dan aset yang kita miliki. Banyak orang dan negara yang terkenal dengan kekayaannya. Namun tidak sedikit orang  dan negara kaya yang bangkrut dan jatuh miskin.

Kamu pasti mengenal Mansa Musa dari Afrika, dan Akbar yang Agung dari India yang termasuk dalam daftar raja terkaya. Begitu juga dengan Elon Musk, Mark Zuckerberg, Bill Gates, Warren Buffets, dan Jeff Bezos yang menjadi para pengusaha dan investor terkaya dari Paman Sam.

Atau kamu juga mengenal beberapa negara terkaya berdasarkan GDP per Capita seperti Luxembourg, Macao (Cina), Irlandia, dan Singapura. Mungkin kamu juga tahu bagaimana bangkrutnya Argentina, Bangladesh, Ghana, Lebanon, Sri Lanka, Venezuela, dan Zambia karena inflasi tinggi dan ketidakmampuan pemerintah mereka.

Pertanyaannya adalah bagaimana kita memiliki kekayaan? Apa yang harus kita lakukan agar kaya?


1. Upgrade skill dan kerja apa saja yang penting halal


Sebagai manusia yang berakal dan dewasa, kita dituntut untuk menghasilkan uang demi memenuhi kebutuhan hidup kita dan mencapai goal keuangan kita. Memang gelar akademik yang susah payah kita perjuangkan dan lingkungan membuat kita merasa gengsi untuk memiliki pekerjaan yang dipandang remeh seperi kuli bangunan, dan berjualan.


Walau gengsi setinggi gunung, perut kita tetap harus diisi. Kerja dulu, lalu uang yang kita dapatkan bisa kita gunakan untuk membeli makanan favorit kita 😁



Sumber gambar: Foto sendiri
Keterangan: Pecel ayam




Kalau kita merasa stuck atau bosan bekerja di bidang yang sedang kita jalani sekarang dengan gaji segitu, berarti kita harus meningkatkan keterampilan kita agar kita dibayar lebih mahal. Beberapa skill yang membuat kita dibayar mahal seperti editing, bahasa asing, menulis, public speaking, desain dan marketing.

Ada beberapa lembaga kursus atau aplikasi yang bisa kita manfaatkan seperti Duolingo dan Memrise untuk belajar bahasa asing, Myskill.id, Deals Jobs, dan Canva untuk belajar desain.


2. Menabung dan investasi


Setiap uang yang kita hasilkan, sebagian kita sisihkan lebih dulu untuk menabung dan investasi. Tujuannya apa? Agar kita punya dana darurat dan uang yang cukup untuk hidup sehari-hari. Bukankah kita akan semakin exited jika jerih payah kita membuahkan hasil yang manis?

Menabung dan investasi dimana yang aman? Menabunglah di bank yang menjadi anggota LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dan menawarkan bunga deposito yang lumayan. Beberapa bank yang saya maksud adalah Superbank yang menawakan bunga 10% per tahun, Seabank yang menawarkan bunga 7% per tahun, dan Bank Jago yang menawarkan bunga 6% per tahun.


Ya menabunglah di bank yang sedang menawarkan bunga deposito yang tinggi dan dijamin LPS. Menabung di bank itu cocok untuk kamu yang ingin memiliki dana darurat dan tujuan keuangan yang ingin dicapai 1-2 tahun lagi.

Bagaimana dengan investasi? Memang investasi di reksadana, obligasi negara, dan saham memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibanding deposito. Untuk kamu yang memiliki tujuan keuangan lebih dari dua tahun, investasi di reksadana, obligasi negara dan saham memang cocok.

Namun imbal hasil setinggi apapun dari reksadana dan saham juga obligasi negara akan terbatas juga jika modal kamu sedikit. Jadi perbanyak modal maka imbal hasilnya lebih tinggi. Namun resikonya juga lebih tinggi 😁


3. Menambah penghasilan


Di zaman serba mahal membuat biaya hidup kita lebih tinggi. Uang yang kita hasilkan dari bekerja terasa hanya cukup untuk bertahan hidup bahkan di antara kita kebingungan bagaimana cara mengatur uang agar tidak habis sebelum gajian.

Daripada kita bingung dan stress, kita dapat mencari kerja sampingan seperti afiliasi, content creator, atau berjualan kue. Ya, kita manfaatkan waktu luang kita untung mencari side hustle.

Cara lainnya adalah kita membeli saham  dari perusahaan yang sehat agar kita mendapatkan dividen 1 atau 2 kali dalam setahun secara rutin. Kalau harganya naik, kita bisa menjualnya. Namun jika harga sahamnya turun, kita membelinya lagi apabila kita punya uang yang cukup.


4. Mematuhi anggaran dan evaluasi setiap pengeluaran





Sumber gambar: Catatan sendiri
Keterangan: Saya membeli reksadana melalui Bibit dan Ajaib sedangkan Bank Jago menjadi tempat saya menyimpan dana darurat




Kita bekerja untuk menghasilkan uang dan uangnya kita gunakan untuk kebutuhan hidup atau keinginan kita yang lainnya. Beberapa perencana keuangan menyarankan penghasilan kita dibagi menjadi tiga.


50% untuk biaya hidup termasuk makanan, minuman, transportasi, dan tagihan.

30% untuk menabung dan investasi.

20% untuk keinginan.


Aturan keuangan setiap orang memang berbeda. Namun sebelum menggunakan uang, kita harus membuat anggaran untuk apa saja. Misalnya gaji kita Rp. 5 juta/bulan dan kita lajang tanpa tanggungan berarti:


Rp. 1,5 juta untuk menabung/investasi

Rp. 1,5 juta untuk makan dan minum

Rp. 200 ribu untuk membeli sampo, sabun, lotion anti nyamuk, parfum, dan semir sepatu

Rp. 800 ribu untuk bayar kontrakan

Rp. 50 ribu atau seikhlasnya untuk sedekah

Sisanya sebagai cadangan karena hidup  tidak bisa ditebak


Kita evaluasi setiap hari atau setiap minggu, apakah anggaran ini baik untuk kita tanpa membuat kita tersiksa menjalaninya? 🗿



5. Hindari utang dan piutang


Utang itu wajib banget kita bayar jika kita punya utang. Dan jadikan utang sebagai pilihan paling terpaksa bila hidup kita terancam. Sedangkan piutang adalah kita memberikan utang ke orang lain dan kita wajib menagih mereka.

Agar kita tidak berutang, kita harus bekerja dan menyisihkan sebagian uang kita sebagai tabungan dan dana darurat. Kita perlu banget menghindari orang-orang yang hobi berutang dan tidak berniat membayarnya. Utang piutang itu sangat berbahaya bahkan seseorang bisa kehilangan nyawanya.


Sumber Referensi:


📃 Indianexpress.com. 21 Desember 2024. Top 10 Richest Countries in 2024 by DDP per Capita. Diakses pada Minggu, 9 Februari 2025, dari https://indianexpress.com/article/trending/top-10-listing/top-10-richest-countries-in-the-world-by-gdp-per-capita-in-2024-9547514/



Baca juga:

👉 Seberapa Penting Dana Darurat?

👉 5 Aplikasi Keuangan Paling Populer

👉 Kamu Tidak Akan Takut Dipecat Kalau Kamu Punya 5 Hal Ini

👉 Uang Rp. 100 Ribu untuk Apa?

👉 5 Kesalahan Mengatur Uang

Posting Komentar

0 Komentar