5 Cara Memisahkan Uang Usaha dengan Uang Pribadi

Aturlah uang pribadi dan uang bisnis kamu dengan bijak agar kamu tidak rugi!




Sumber gambar: Freepik.com
Keterangan: Mata uang Indonesia








Istana Review - Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan orang-orang yang dia tanggung. Ada orang-orang yang bekerja di bidang pendidikan, militer, jasa, perdagangan, dan lainnya. Namun ada juga orang-orang yang berani membuka usaha mandiri seperti berdagang, dan menawarkan jasa menulis.

Selain ide cemerlang dan semangat tinggi, bisnis yang dijalankan kamu juga perlu didukung oleh pengelolaan keuangan yang cermat agar kamu tahu seberapa untung dan ruginya pemasukan yang didapat. Juga seberapa banyak pengeluaran untuk membiayai usaha kamu.

Salah satu cara mengatur keuangan usaha adalah dengan memisahkan uang usaha dengan uang pribadi.

Untuk kamu yang masih bingung bagaimana mengelola pemisahan keuangan untuk bisnis dan pribadi, berikut 6 cara terbaik versi Istana Review.

1. Susun Anggaran Belanja


Anggaran belanja disusun untuk mengetahui apa saja yang dibeli dan berapa banyak uang yang digunakan untuk kebutuhan bisnis kamu sesuai porsi yang kamu susun. Anggaran dibuat agar kamu berbelanja sesuai target yang diutamakan.






Sumber gambar: Freepik.com
Keterangan: Sejumlah alat kebersihan







Misalnya kamu buka usaha di bidang jasa kebersihan. Tentu kamu bakal susun anggaran kamu untuk membeli atau menyewa alat-alat kebersihan seperti sapu, vacuum cleaner, kain pel, kain lap, kemonceng, pengki, lap, dan cairan pembersih juga harus kamu beli. Biaya untuk iklan atau promosi juga bisa kamu masukkan ke anggaran usaha kamu.

Jumlah uang yang kamu gunakan bisa ditambah atau dikurangi sesuai anggaran. Kamu perlu juga membuat dan membiayai website agar bisnis kamu lebih profesional.

2. Gunakan Rekening Terpisah


Walau usaha kamu berkembang pesat namun kamu masih memiliki satu rekening, kamu mungkin kerepotan untuk mengetahui pemasukan dan pengeluaran pribadi dan usaha kamu.

Buatlah beberapa rekening berbeda. Misalnya, satu rekening untuk tabungan pribadi, satu rekening untuk usaha dan satu rekening untuk keperluan sehari-hari.






Sumber gambar: Screenshot dari aplikasi Dana
Keterangan: Saldo saya di aplikasi Dana beberapa hari yang lalu







Bila kamu tidak memiliki m-banking, kamu masih bisa memiliki aplikasi keuangan yang memudahkan usaha kamu seperti Dana dan Gopay (Gojek). Aplikasi tersebut berguna agar kamu lebih mudah membayar dan menerima pembayaran.

3. Simpan Bukti Transaksi Usaha dengan Rapi


Tidak cuma cinta yang butuh bukti. Transaksi bisnis juga butuh bukti tertulis dan terekam dengan baik. Bukti tertulis seperti catatan, struk, dan nota pembayaran. Bukti transaksi usaha juga bisa berupa foto dan video.

Bukti-bukti tersebut berguna agar kamu tahu berapa pemasukan, pengeluaran, dan utang. Semua bukti usaha kamu bisa menjadi senjata kamu untuk membela diri bila usaha kamu bersengketa dengan orang lain.





Sumber gambar: Foto pribadi
Keterangan: Struk pembayaran







Namun banyaknya bukti transaksi usaha bisa membuat kamu repot merapikan dan bahkan lupa. Untuk memudahkan pencatatan transaksi bisnis, kamu dapat menggunakan aplikasi Finansialku, Dompetku (Catatan Keuangan dan Hutang), Halokas, Alia (Catatan Keuangan dan Pengaturan Anggaran), Bukukas atau aplikasi sejenis yang diunduh di Google Play Store.

4. Beri Gaji untuk Diri Sendiri


Kamu yang menjalankan usaha tentu kamu juga harus menggaji diri kamu untuk memenuhi kebutuhan pribadi kamu dan keluarga yang kamu tanggung.





Sumber gambar: Instagram.com/gajitim.id
Keterangan: Contoh sistem panggajian






Gaji dari usaha kamu bisa berupa komisi, gaji tetap, dan gaji kombinasi. Pastikan gaji kamu tidak lebih besar dibanding modal usaha kamu agar usaha kamu tetap berjalan.

5. Tidak Menggunakan Fasilitas Usaha dengan Pribadi


Bisnis yang kamu jalankan pasti memiliki beberapa fasilitas bisa berupa tempat usaha, telepon, kendaraan, atau alat yang digunakan untuk usaha. Fasilitas bisnis tidak boleh digunakan untuk keperluan pribadi kamu dan karyawan kamu.

Aturan tersebut berguna agar bisnis kamu berjalan sebagaimana mestinya dan tidak mengalami kerugian yang disebabkan oleh penggunaan fasilitas usaha.






Sumber gambar: Freepik.com
Keterangan: Ilustrasi fasilitas usaha







Kalau kamu atau karyawan kamu menggunakan fasilitas usaha untuk keperluan pribadi, tentu ada biaya tambahan yang harus kamu tanggung sebagai pemilik usaha.

Usaha apapun yang kamu jalankan, selama halal dan tidak melanggar hukum, semoga usaha kamu semakin lancar dan berkah. Ingatlah, jangan lupa bersyukur, berhemat, dan gunakan penghasilan kamu dengan bijak.




Baca juga:



Posting Komentar

0 Komentar