Yuk Bedah Ebook Jalan Keluar karya Dr. Ir. H. Suharno Prawiro, M.M

Jalan keluar seperti apa ya? 🤔




Sumber gambar: Desain buatan sendiri
Keterangan: Sampul depan ebook karya bapak Dr. Ir. H. Suharno Prawiro, M.M








Istana Review - Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di Asia Tenggara. Negara ini memiliki sejumlah peluang untuk menjadi negara maju. Mengapa? Karena apabila kekayaan alam ini dimanfaatkan dengan baik oleh tenaga-tenaga ahli dalam negeri, maka Indonesia bisa menyusul negara-negara yang lebih dulu maju khususnya di kawasan Asia Pasifik seperti Singapura, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, dan Cina.

Namun Indonesia memiliki sejumlah tantangan atau bahkan penghambat yang seharusnya segera diatasi bila Indonesia mau menjadi negara maju dan lebih baik. Indonesia juga memiliki sejumlah potensi yang mendukung kemajuan dan kemandirian agar sejajar dengan negara-negara maju lainnya.

Ya, itu adalah sekilas gambaran dari ebook berjudul Jalan Keluar yang ditulis oleh Dr. Ir. H. Suharno Prawiro, M.M

Penulis: Dr. Ir. H. Suharno Prawiro, M.M
Editor: Isa Agung Wicaksono
Penerbit: CV. Nas Media Pustaka (anggota IKAPI)
Terbit: 25 Agustus 2023
ISBN: 9786231551511 (PDF)
Tebal: 250 halaman
Bahasa: Indonesia
Ukuran: 14,8 cm X 21 cm
Isi: xviii + 231 halaman
Harga: Rp. 32.246

Apa Saja Isinya?


Jalan Keluar merupakan ebook yang memiliki 14 bab dengan topik pembahasan yang saling terhubung dengan bab selanjutnya. Dimulai dari bab mengenai profil ideal Indonesia yang diinginkan penulis hingga bab terakhir, proyeksi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Di bab pertama, kita disajikan tentang negara Indonesia yang ideal dan adil menurut penulis. Sang penulis menginginkan Indonesia dapat menjadi negara beradab, sejahtera, adil, dan dekat dengan Tuhan. Dia membayangkan Indonesia memiliki masyarakat madani yang mau hidup bersama dengan sikap saling menghargai dan toleransi di tengah perbedaan suku, agama, bahasa dan adat sebagaimana tertulis di halaman 18.

Di bab kedua, Indonesia dinyatakan memiliki sejumlah kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Dalam hal kekuatan, negara kita memiliki penduduk terbanyak ke-4, kekayaan alam berlimpah, dan jumlah penduduk yang produktif jauh lebih banyak dibanding jumlah anak-anak dan lansia.

Kelemahannya? Kasus korupsi, politik uang, kemiskinan, kerusakan hutan, dan pengelolaan sumber daya alam yang belum maksimal yang harus segera diatasi. Globalisasi juga bisa menjadi peluang sekaligus ancaman bagi perekonomian bangsa kita.

Di bab yang sama, penulis lebih menyoroti kualitas manusia Indonesia yang masih rendah. Menurutnya, kualitas sumber daya manusia bisa diperbaiki dan ditingkatkan dengan berbagai cara seperti pemberdayaan dan pendidikan berkualitas. Meningkatkan sumber daya manusia yang bermutu memang melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah, orangtua, tenaga pendidik, dan rohaniawan.

Dengan kualitas manusia yang bermutu, maka sumber daya alam Indonesia bisa dimaksimalkan dan dimanfaatkan bagi kepentingan bersama. Hutan, potensi laut, dan produk pertambangan bisa memberikan kontribusi yang positif manakala ditangani oleh manusia-manusia yang memiliki keahlian.

Dari bab IV hingga bab VII, ebook ini mengupas seberapa jauh perjuangan pemerintah untuk memperbaiki sejumlah permasalahan dan tantangan yang belum pernah dihadapi pemerintah sebelumnya. Misalnya krisis pangan akibat perubahan iklim dan konflik, krisis energi, krisis air, stagflasi, dan tentu saja, pandemi Covid-19 yang sempat melumpuhkan perekonomian Indonesia selama beberapa waktu.

Di bab IX dan XI, ebook ini membahas bagaimana peran komunikasi keagamaan yang dilakukan para pemuka agama terhadap audien. Tujuan komunikasi tersebut adalah ikut memperbaiki kondisi yang dialami bangsa seperti pemahaman yang kurang baik terhadap agama.

Ada yang menarik di bab XII, ekonomi Indonesia ditopang oleh UMKM yang memperkerjakan 96, 2 juta orang pada 2009. Jumlahnya lebih banyak dibanding lima tahun sebelumnya. Di bab yang sama disebutkan bahwa kewirausahaan membantu negara dalam hal menambah produktivitas tenaga kerja sekaligus mengurangi jumlah pengangguran. Dengan jumlah penduduk yang menyentuh lebih dari 270 juta orang, jumlah pengusaha dianggap sedikit yaitu masih di kisaran 9 juta orang.

Ebook ini juga mengupas mengenai ekonomi Islam atau ekonomi syariah di bab XIII. Menurutnya, praktik riba harus dihindari karena selalu menjadi sumber ketidakstabilan ekonomi (hal. 197). Sang penulis memberitahu kita bahwa kelebihan ekonomi syariah adalah terletak pada spirit keadilan, aspek kehalalannya, berorientasi pada kemaslahatan, dan menghindari kemudharatannya (hal. 201).

Dari semua bab yang ada di ebook ini, tampaknya, bab terakhir membuat saya optimis bahwa 100 tahun setelah kemerdekaan Indonesia, kita akan mengalami Indonesia Emas. Bagaimana tidak? Bapak H. Suharno Prawiro sebagai penulis memproyeksikan beberapa tahun dari sekarang, Indonesia akan lebih baik.

Misalnya, jumlah kelas pendapatan menengah semakin banyak dan kemiskinan semakin terpinggirkan. Dalam hal jumlah penduduk, Indonesia akan dilewati oleh Brazil, Nigeria, dan Pakistan. Angka harapan hidup juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas kesehatan dan pendapatan penduduknya. Pendek kata, Indonesia akan jauh lebih baik lagi.

Apa Saja yang Menarik dari Ebook Ini?


👉 Ditulis oleh orang terpercaya dan paham mengenai kondisi Indonesia

👉 Bahasa penulisan sangat mudah dipahami meski ada sejumlah kosakata dari bahasa-bahasa lain

👉 Mampu mengaitkan agama, ekonomi, politik, bisnis, dan geopolitik dalam satu ebook

👉 Ada pendapat menarik dari beberapa tokoh mengenai ebook ini sehingga saya yakin untuk membeli dan membacanya

👉 Harganya cuma Rp. 32.246 sehingga terjangkau dan bisa dibaca siapapun

👉 Manfaat yang dihasilkan dari ebook ini jauh lebih bernilai dibanding harganya

👉 Ada banyak solusi masuk akal dan dapat diterapkan untuk setiap permasalahan yang ada di Indonesia

👉 dan lainnya

Kritikan dan Saran dari Saya


Sebagai pembaca ebook ini, saya mendapatkan beberapa hal yang harus saya kritik dari karya tulis bapak Dr. Ir. H. Suharno Prawiro, M.M ini dan beberapa saran saya berupa:

1. Sampul ebook yang kurang menarik

Jalan Keluar merupakan salah satu ebook bermutu yang saya baca sampai detik ini dan banyak informasi bagus yang saya dapatkan di ebook ini. Salah satunya mengenai kenegaraan dan peran agama untuk hidup bernegara yang lebih baik.

Namun isi bagus ebook ini terkesan 'ditutupi' oleh sampul berlatar warna hitam seolah ada masalah besar yang membuat kita tidak mampu keluar. Maka sebagai alternatif sampul, saya menyarankan agar warna sampul lebih berwarna sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa kita bisa menemukan jalan keluar dari permasalahan yang ada.

Bukankah desain dan warna sampul yang menarik membuat siapapun akan tertarik membacanya?

2. Banyak typo

Ebook setebal 250 halaman ini memiliki beberapa typo pada penulisannya sehingga patut diperbaiki. Misalnya ada kata tehnologi pada halaman 172 yang seharusnya ditulis teknologi. Iya, kata baku yang digunakan adalah teknologi, bukan tehnologi.





Sumber gambar: Screenshot dari ebook Jalan Keluar
Keterangan: Seharusnya ditulis teknologi







Di halaman 153, seharusnya tidak ada huruf W pada kata "tujuan". Pada tiga halaman yaitu di halaman 2, 111, 129, 132, dan 133, seharusnya ada spasi dan bertuliskan huruf miring (Italic) terhadap salam penghormatan nama Nabi Muhammad karena itu memakai bahasa Arab.







Sumber gambar: Screenshot dari Jalan Keluar
Keterangan: Kesalahan penulisan di halaman 153







Ya, banyak penulisan tentang salam penghormatan kepada Nabi Muhammad dalam bahasa Arab namun tidak ditulis miring sebagaimana kata-kata asing dalam bahasa Inggris. Di ebook ini memang, kita bisa menjumpai kata-kata berbahasa Arab yang tidak ditulis miring seperti kata-kata dari bahasa lainnya.





Sumber gambar: Screenshot dari ebook Jalan Keluar
Keterangan: Kesalahan penulisan yang sama ditemukan juga di halaman 111, 129, dan 132






Di halaman yang sama, ada typo yang seharusnya tidak ditulis dengan kalimat "Al-Qur'an, tepatnya Surat An-Nisa Sebuah pemerintahan dapat dikatakan berhasil...". Namun sebaiknya ditulis dengan kalimat "Menurut Al-Qur'an pada Surat An-Nisa ayat 58 disebutkan bahwa..." atau kalimat semisalnya yang lebih baik.








Sumber gambar: Screenshot dari ebook Jalan Keluar
Keterangan: Kesalahan penulisan pada halaman 111







Ya, sejauh pengamatan saya, kritikan saya terhadap ebook tersebut adalah agar ebook tersebut sebisa mungkin menghindari typo atau kesalahan penulisan. Dengan tulisan yang baik dan mudah dipahami tanpa typo, maka para pembaca seperti saya tidak perlu mengoreksi kesalahan pada kata-kata dan susunan kalimat yang dirangkai di ebook tadi.

3. Zaman kejayaan Islam 622-1258?

Di halaman 24, penulis menyebutkan bahwa zaman kejayaan Islam berlangsung dari 622 hingga 1258. Ini artinya, kejayaan Islam berlangsung sejak Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah di tahun 622 dan berakhir setelah serangan bangsa Mongol ke Baghdad, ibukota Abbasiyah di Irak di tahun 1258.

Sebenarnya kejayaan Islam tidak berakhir sejak kejatuhan Baghdad ke tangan pasukan Mongol. Namun orang-orang Islam masih bisa survive dan mencapai beberapa kegemilangan di berbagai penjuru bumi yang tidak dicapai oleh Abbasiyah. Misalnya, keberhasilan pasukan Ottoman yang menaklukkan Konstantinopel pada 1453 hingga hampir menaklukkan Wina di Austria pada 1529 dan 1683. Atau Kerajaan Mysore di India yang berhasil mengembangkan teknologi militer seperti roket tangan. Atau juga, Kekaisaran Mughal berhasil menjadi negara terkaya pada abad ke-17 melampaui semua negara raksasa.





Sumber gambar: Screenshot dari ebook Jalan Keluar
Keterangan: Zaman kejayaan Islam 622-1258?






Pendek kata, kejayaan Islam tidak bisa disandingkan dengan kejayaan bangsa-bangsa lain seperti Romawi dan Cina. Ini karena Islam itu sebuah keyakinan sedangkan Cina, Romawi, dan lainnya adalah bangsa. Ya, kejayaan suatu agama tidak bisa disejajarkan dengan kejayaan suatu bangsa karena agama dan bangsa merupakan dua hal yang berbeda.

Maka di ebook tersebut, penulis dapat menyampaikan bahwa orang-orang Arab yang menganut Islam atau Muslim Arab pernah mengalami kejayaan pada 622 hingga 1258.

4. Ada materi yang tidak perlu

Ebook Jalan Keluar memiliki 14 bab. Namun menurut saya, ada empat bab yang tidak terlalu penting. Yaitu bab VIII: Konsep Politik Ideal, bab IX: Komunikasi Keagamaan untuk Mengubah Kondisi, bab X: Metode Komunikasi Keagamaan, dan bab XI: Tantangan Komunikasi Keagamaan di Era Globalisasi.

Ini karena bab tentang politik lebih baik dimasukkan ke bab sebelumnya yaitu bab VII: Pemerintahan yang Amanah sehingga judul bab VII adalah Pemerintahan yang Amanah dengan Konsep Politik yang Ideal.

Lebih bagus lagi jika bab IX, X, dan XI ditulis dengan porsi sedikit dan digabungkan karena tema ketiga bab ini hampir sama yaitu komunikasi keagamaan atau berdakwah. Tentu saya saran saya yang keempat ini bisa dikatakan tidak penting karena sang penulis pasti memiliki alasan masuk akal mengenai penulisan bab VIII hingga bab XI.

Penilaian


Saya mendapati bahwa ebook Jalan Keluar yang dihasilkan dari pemikiran cemerlang bapak Dr. Ir. H. Suharno Prawiro M. M merupakan salah satu dari beberapa ebook terbaik yang pernah saya baca hingga hari ini. Jalan Keluar adalah ebook yang bagus dan kita harus segera membacanya. Dengan membaca buku elektronik ini, setidaknya, kita masih punya harapan bahwa Indonesia akan jauh lebih baik lagi karena peran kita bersama.

Kesimpulan


Di buku elektronik ini, kita disajikan sejumlah fakta mengenai Indonesia yang membuat kita merasa bangga sekaligus prihatin. Beberapa hal yang membuat kita bangga misalnya Indonesia dikaruniai kekayaan alam berlimpah dan posisinya yang strategis. Hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi peluang negara kita untuk berdiri gagah dengan bangsa-bangsa lainnya.

Namun, sumber daya manusia yang masih rendah ditambah banyak kasus korupsi yang tidak ditangani dengan adil menjadi penghambat besar bagi kemajuan negara kita.

Saya setuju dengan kalimat yang digunakan penulis. "Pada akhirnya, upaya yang lebih efektif akan membutuhkan kerjasama dari berbagai stakeholder, baik pemerintah dan swasta, untuk duduk bersama membangun semacam modul yang measurable dan actionable untuk membangun tenaga kerja yang future-ready di Indonesia". (hal. 222).

Beli Dimana Ebook Ini?


Ebook Jalan Keluar bisa kamu beli di Google Play Store dengan harga Rp. 32.246. Link ebook ini yang dapat kamu adalah https://play.google.com/store/books/details/Jalan_Keluar?id=z8vSEAAAQBAJ&hl=en_US&gl=US.

Ebook ini terlalu murah dan terjangkau dengan isi lebih dari 200 halaman dibandingkan sejumlah manfaat yang didapatkan dari karya tulis bapak Dr. Ir. H. Suharno Prawiro, M.M tersebut.

Karyanya telah mendapatkan beberapa respon positif dari sejumlah pembaca budiman.




Sumber gambar: Desain sendiri
Keterangan: Beberapa komentar positif tentang ebook tersebut




Profil Penulis


✍️ Nama: Dr. Ir. H. Suharno Prawiro, M.M

✍️ Lahir, Karang Anyar, Jawa Tengah, 23 April 1957

✍️ Pangkat terakhir: Mayor jenderal

✍️ Jabatan:

Perwira Ahli Tk-III Bidang Politik dan Keamanan Nasional Panglima TNI sekaligus ketua Desk Papua Mabes TNI

✍️ Istri: Prof. Dr. Hj. R. Adjeng Ratna Suminar, Sh, M.M (alm)

✍️ Tiga putri:

💕 Mayor Cba H. Isa Agung Wicaksono B. Sc., M. Sc
💕 Hj. Anissa Permata Sari S.pt., M. Sc
💕 H. Almira Nindya Artha, SE., M. Sc

✍️ Pendidikan:

🎓 Lulus SD (1970), SMP (1973), dan SMA (1976) di Karang Anyar, Jawa Tengah

🎓 Lulus SI Fakultas Teknologi Pertanian IPB (1982) dan S2 Fakultas Teknologi Pertanian IPB (1995)

🎓 S3 Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (2006)

🎓 Pendidikan militer dimulai pada 1983 di Sepamilwa /Pk, Suspa Orientasi (1984), Sekalihpa (1989), Suslapa II (1993), Seskoal (1996), Sussospol TNI (1998), dan Lemhanas PPRA 43 (2009)

✍️ Penghargaan:

🎖 Bintang Kartika Eka Paksi Pratama

🎖 Bintang Yudha Dharma Nararya

🎖 Bintang Kartika Eka Paksi Nararya

Baca juga:










Post a Comment

0 Comments